Kegiatan Operasi Kilang merupakan kegiatan utama yang rutin, teratur, cermat dan selalu waspada. Kegiatan operasi berjalan 7×24 jam perminggu, bulanan bahkan siklus tahunan. Semua ditujukan untuk kesinambungan operasi, memenuhi kebutuhan pasar harian, bulanan dan tahunan.
Setiap Perusahaan umumnya memiliki visi, misi dan tujuan untuk memberi arah dalam mengelola sumberdaya perusahaan (internal & eksternal)
Pelaksanaan operasi dikuatkan dengan sistim management yang memiliki visi, misi, tujuan perencanaan, jangka tertentu atau objective yang hendak dicapai dan anggaran telah disiapkan.
Para manager sesuai fungsi tugas jabatan masing masing dilibatkan. Semua berperan membantu efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan yang ditetapkan perusahaan. Keberhasilan dinilai dari kualitas hasil yang baik, (tepat waktu, tepat kualitas, sesuai anggaran secara efisien). Kegiatan berkesinambungan dan diusahakan tercipta suasana kondusif di dalam maupun di lingkungan luar perusahaan.
Sarana Unit Process Kilang – Tank Farm, Dermaga dan Rangkaian Asset Process Unit menjadi Asset yang harus dikelola secara profesional guna mencegah resiko shutdown diluar rencana dan mencegah terganggunya supply produk kepasar. Cegah kerugian. Yang lebih riskan lagi adalah jangan sampai terjadi kerusakan yang katastropik fatal, ataupun kebakaran / ledakan.
Pelatihan pekerja menjadi kebutuhan berkala guna disesuaikan dengan system perubahan terbarukan. Sarana proses, sarana kontrol dan alat pantau juga diperlukan penyesuaian. Berikut cuplikan terkait contoh hal tersebut.
Teknis metering terpasang dibaca via teknologi tanpa kabel (wire less) ke head office dan alat khusus pantau sumber api saat alarm kebakaran telah diaplikadikan dbeberapa tempat – dilaksanakan oleh Tim Teknis dan Tim Ahli tersendiri (Designer Hardware & Software). Wilayah kerja tim ini selama ini melayani di beberapa tempat terpencil di P. Jawa dan Kalimantan Selatan.
Kegiatan Management Kilang atau ‘Maganement Operation & Manufacturing’ Refinery dipimpin Senior MOM Refinery (SMOM). Kegiatan mengelolaan kilang, mengatur sumberdaya dalam organisasi kilang – (manpower, infrastruktur asset management). Dikelola sesuai rencana operasi dan manufacturing activities kilang. Target nya meliputi produksi arus minyak perusahaan harus berkesinambungan, lancar, aman, handal, efektif, efisien atau memberi keuntungan bagi perusahaan.
Pengelolaan sistimatis, teratur dengan system tata kerja, tata waktu, pola management operasional yang jelas, tegas, mudah dipahami. Semua dijalankan para pekerja sesuai tugas dan tanggung jawab masing masing, dipimpin dengan kendali dan peraturan yang jelas.
Semua kegiatan terukur, dipertanggung jawabkan, diaudit, agar keberlangsungan operasi kilang baik. Penerapan disiplin Safety Operasi Kilang, menerapkan pola maintenance dan management lingkungan dijaga baik. Ketaatan terhadap peraturan pemerintah untuk peralatan dan keselamatan / safety publik disekitar kilang dikelola secara disiplin dan ketat.
Membangun sistim kegiatan teratur tersebut untuk pertama kali menjadi tantangan pada organisasi baru yang dibangun.
Aspek Management yang dibahas disini, dibatasi pada aspek teknis kegiatan operasi di refinery. Akan lebih banyak dibahas kegiatan operasi kilang seperti keputusan teknis prioritas pengelolaan unit tertentu saja.
Dikilang, bila ada suatu keputusan untuk “situasi tertentu” perlu dipertimbangkan dan diputuskan, selalu harus ‘cepat, seksama, hati hati’ khususnya bila terkait kondisi direfinery.
Kecepatan keputusan akan mencegah kerugian atau bahaya bila situasi kilang tengah tidak normal.
Kualitas suatu keputusan, sangat dipengaruhi basis wawasan dan pengalaman serta pengetahuan teknis yang mengambil keputusan. Konsideran saat itu akan memenuhi kaidah yang baik bisa dan harus diikuti, karenanya memerlukan kematangan pimpinan tersebut.
Perkembangan teknologi terkini, Era Technology digital, sarana digital online, komputer, video dan alat bantu teknologi digital makin berkembang. Teknologi ini mungkin dapat membantu untuk pemantauan asset yang tengah beroperasi, menyederhanakan atau mengefektifkan pola kontrol, analisa kondisi dan penerapan prosedur operasi tertentu. Bahkan bisa semakin bisa penerapan otomatisasi, bila telah dikaji dan diperlukan.
Tantangannya bagaimana memilih dengan teknologi terbarukan dengan tepat, cepat, aman untuk kilang dan memanfaatkan diikuti perawatannya jangka panjang.
Para leader dituntut senantiasa meng-update bila ada kemajuan untuk info teknologi diatas. Kajian aplikasi teknologi terbaru perlu diterapkan untuk memperbaiki kehandalan internal, mereduksi cost dan meningkatkan daya saing dalam era global.
Pada sisi management, perencanaan operasi, planning, eksekusi, implementasi dan reporting managemen kilang bisa lebih cepat dan tepat. Sistim bisa makin ringkas, bisa dibuatkan serba otomatis. Contohnya di bidang Reporting pantauan arus minyak versus rencana operasi dan status kehandalan / kesiapan operasi asset kilang.
Pengoperasian kilang memerlukan “dukungan kesiapan managemen internal” di internal refinery. Dukungan tersebut diantaranya meliputi
Untuk pelaksanaan, minimal diperlukan
Berikut dibahas sebagian.
Merupakan kegiatan menyusun perencanaan bisnis untuk produksi kilang memanfaatan sarana unit proses di Refinery agar beroperasi optimal. Hasil produk produk utama harus berkualitas sebanyak mungkin, secara efisien dari bahan baku yang sesuai dengan prioritas produk dan mendapatkan margin laba produksi yang optimum.
Kegiatan merangkaian aktifitas agar proses – rencana – produksi – dengan tata waktu bisa dilaksanakan semua pihak terkait. Pasokkan bahan baku dari luar, penyaluran produk keluar kilang harus berjalan efektif, lancar sesuai rencana.
Perencanaan akan efektif kondisi kehandalan kilang juga baik. Perencanaan bisa mendorong fungsi terkait untuk mengoptimalkan kinerja unit kilang sesuai design atau lebih pada saat penyusunan rencana kerja tahunan dan perbaikkan via rapat koordinasi bulanan.
Aspek perencanaan disesuaikan dengan situasi pasar. Pemilihan bahan baku murah, dan pilihan produk diarahkan kepada pangsa pasar utama yang menghasilkan margin laba tertinggi dengan volume optimal. Selalu dijaga pemenuhan kewajiban rutin terhadap pelanggan yang sudah tetap atau memenuhi komitmen perusahaan.
Kegiatan Perencanaan untuk Operasi Manufacturing di Kilang memerlukan dukungan seluruh fungsi operasi di Kilang. Perencanaan tahunan atau bulanan disusun agar selaras dengan perencanaan induk yang disepakati dan ditetapkan perusahaan.
a). Identifikasi kondisi internal Refinery,
Evaluasi kehandalan unit operasi – (kapasitas vs design, kemampuan konversi / yield unit operasi yang memiliki reaktor. Evaluasi kesiapan infrastruktur tanki, dermaga dan lainnya. Dievaluasi sisa dan jenis stok crude dan sisa stock produk & intermedia yang tersedia di kilang) – evaluasi semua agar sesuai untuk perencanaan olah crude dan rencana produksi yang perlu dihasilkan tahunan dan bulanan .
b). Tetapkan Target produksi & pasar prioritas (komitment dan kebutuhan pasar) – Tahunan dan bulanan,
c). Identifikasi jenis dan jumlah tambahan crude yang diperlukan
d). Perkiraan harga pasar crude dan produk, kini dan kedepan
e). Evaluasi Situasi global tentang crude dan produk dunia
f). Kelola Software perhitungan cepat – simulasi pemilihan crude dan intermedia, dengan perpaduan informasi asumsi 5-6 item diatas.
g). Proses rencanaan pembelian / pengadaan crude dan bahan baku / intermedia yang diperlukan.
h). Pelaksanaan pemilihan via pasar – pembelian curde via tender, kerjasama longterm kontrak crude berbasis harga pasar (tender) dengan berbagai alternatif pembiayaan yang disepakati.
i). Mensimulasi dengan software optimasi – terhadap bahan baku crude pemasok yang ditawarkan vs kebutuhan tambahan Crude Refinery Nusantara – vs harga terbaik terima ditempat vs simulasi software output per refinery dan potensi profit terbaik yang dimungkinkan.
j). Rencana distribusi product ke marketing
k). Pengambilan keputusan atas i) dan j).
l). Tata waktu dan pemantauan bertahap
m). Evaluasi berkala untuk perbaikan paket rencana kegiatan berikutnya.
n). Identifikasi next opportunity. Dalam evaluasi, langkah m), diperlukan evaluasi terkait “new technology” dan “evaluasi global competitiveness” yang memungkin untuk perbaikan efisiensi dan memenangkan persaingan.
Semua variable dapat berubah dengan cepat, sehingga factor ketidak pastian dapat menjadi bagian resiko bisnis.
Dalam menyusun perencanaan, diperlukan software komputer simulasi optimasi perhitungan cepat.
Perencanaan arahkan pada pencapaian laba operasi optimal. Sebaliknya, perencanaan yang tidak baik – tidak sesuai dengan kondisi kilang sebenarnya dan tidak sinkron dengan kondisi pasar – bisa menjadi awal faktor kesulitan proses produksi dan menyulitkan mendapatkan laba usaha perusahaaan.
Tingkat kesulitan perolehan laba usaha juga sangat dipengaruhi situasi eksternal dunia bisnis perminyakkan dunia.
Manuver arah produksi juga bisa berubah, tergantung situai internal (handicap) Unit Kilang atau kondisi ekternal (Kilang kompetitor atau potensi perubahan harga pasar).
Oleh karena itu perencanaan operasi perlu menjadi perhatian yang baik sampai diperolehnya ketersediaan bahan baku (crude) yang terbeli. Perlu diingat, crude pada dasarnya terbatas, sehingga mendapatkan crude yang baik berarti bersaing. Crude character akan berubah dari waktu kewaktu, sehingga secara berkala perlu dievaluasi ulang crude tersebut (Crude assay tersebut) mungkin 1 x per 3 sampai dengan 5 tahunan.
Persaingan bisnis refinery. Umumnya berawal dari proses pemilihan Crude atau minyak mentah dan implementasi tatacara pengadaan crude. Pengadaan crude yang bisa flexible, pemilihan crude yang tepat, cerdas sesuai konfigurasi kilang agar optimal kapasitas dan pembelian cepat di tepat waktu dengan “harga yang baik” dalam pasar crude yang sangat terbatas dan berubah cepat, turut menentukan peluang laba atau sebaliknya ketidak telitian, kelambanan apalagi prosedure yang rumit akan menyebabkan profit margin opportunity loss bisa terjadi.
Dalam perencanaan pengetahuan eksternal refinery, diantaranya info situasi geopolitik global yang berpengaruh terhadap harga crude dan produk perlu dipantau.
Perlu juga dipantau adanya refinery pesaing, kondisinya atau kegiatan pemeliharaan refinery pesaing karena bisa memberi dampak terhadap harga dan ketersediaan crude maupun produk dipasaran. Kadang kala spot market harus dimanfaatkan bila memungkinkan dapat crude murah dan sesuai kebutuhan. Para perencana perlu terbiasa terbuka / sensitif terhadap kondisi eskternal tersebut.
Dalam hal pembinaan pekerja diperencanaan perlu mendapat orientasi kerja operasi kilang, pemahaman hambatan kapasitas dan konversi serta situasi kilang, pengetahuan laboratorium terkait crude assays dan product pengetahuan blending produk dan aplikasi software optimasi perencanaan dengan komputer, pengetahuan wawasan bisnis perminyakan untuk crude ataupun berbagai produk, dan lain sebagainya.
Pada project baru yang cukup besar, diperlukan upaya khusus. Sejak dimulai dibangun semua infrastruktur Unit Kilang. Perlu dikaji apa perlu dibuat Organisasi tempat manpower yang akan bertugas. Perlu dilaksanakan rekruitment manpower khusus untuk tugas tersebut, yang akan dilatih, untuk bisa diberi tugas dan tanggung jawab ditempat tersebut.
Disiapkan tata kerja, sarana kerja, dan pilih para pekerja penggerak dipekerjaan tersebut. Pilih dan tetapkan pimpinan motor organisasi baru yang mampu melibatkan pekerja terkait dan lain sebagainya.
Persiapan dan bangun system management operasi yang bisa bergulir menjadi suatu proses bisnis yang diinginkan dan bergulir menjadi suatu loop kegiatan periodic dan rutin.
Agar rolling atau berjalan pada semua aktifitas, bangun kemampuan leader kelompok pengarah dan pengendali dan sebagai network system kendali dan system informasi.
Laksanakan training teori dan pelatihan – praktek nyata serta laksanakan serta siap uji. Pilih leader, bekali kemampuan yang diperlukan untuk memimpin sarana kilang yang kompleks, Bila adan atau tersedia diambil dari yang memiliki bakat dan berpengalaman khusus dari kilang lain kecuali kader terbatas.
Membangun awal kegiatan yang demikian merupakan seni management pelatihan tersendiri. Dalam mempersiapkan training bangun kemampuan manpower pekerja dengan sasaran kekampuan “Diatas Standard Minimum”. Yakinkan Standard knowledge dan skill teknis, sampai management secara team sesuai levelnya. Bagun Skill atau Pembiasaan Tugas Kilang dan bukan deliveri teori tapi praktek langsung“, khususnya membangun kemampuan para pengelolaan teknis kilang.
Konsep Sederhana – “Leveling Basic Knowledge / Knowhow & Skill Competency Operasi Kilang”
Merangkai proses bisnis merancang hasil pada tujuan akhir. Rancang rangkaian tahapan kegiatan persiapan sejak awal, dengan tata waktunya sampai ke tahap akhir menjadi “rangkai kegiatan untuk membangun proses bisnis” perlu ditindak lanjuti. Diperlukan instruktur terlatih untuk skill development yang demikian.
Operasi Refinery, dalam sistim management hydrocarbon proses dinilai cukup kompleks. Diperlukan kepastian dan kebisaan serta kebiasaan bekerja operasi semua peralatan kilang secara benar. Terbiasa untuk menjaga kondisi agar selalu yang aman dan waspada. Bekali pemahaman teknologi proses, pemahaman teknis peralatan dan teknik lingkungan. Biasakan kerja tepat prosedur, tepat reporting dan terbiasa mempersiapkan bekerja teratur secara bersama sama.
Untuk itu perlu pelatihan pembiasaan dengan dukungan pelatihan kerja rutin pembentukan kebisaan dan kebiasaan kerja di Kilang Kilang Sejenis. Kemampuan kerja atau Skill / Kompetensi Operasi teknis dibangun untuk Unit Proses tempat mereka bekerja mendatang di project barunya. Pelatihan melalui peralatan dengan sarana Teknologi Unit Proses yang Sejenis dirempat lain.
Pemahaman juga terhadap adanya berbagai potensi bahaya bersifat emergency perlu cepat diatasi, serta tata cara mengatasinya. Belajar memahami adanya aspek lingkungan serta tatacara kendali dampak lingkungan dengan tata cara best praktis untuk menangani bila itu terjadi.
Pemaham atas prosedur – sistim tatakerja, pengelolaan dilengkapi dengan cheklist operasi sampai diyakini persiapan cukup matang dan terdokumentasi.
Antisipasi Emergency operasi dan kendali dampaknya. Bangun dan dipersiapkan untuk dikelola dengan baik, sebagai bagian kegiatan kontrol dan waspada rutin, mendukung dan sejalan dengan kesiapan unit refinery baru tersebut. Sebelum Kilang Project baru dijalankan, perlu dialkukan simulasi emergency dan tatacara mengatasi secara team work.
8.3. Sukses CSU & Operasi Kilang Baru Setara Dengan Percepatan Kembali Investasi
Investasi Kilang sangat besar dan resiko gagal operasi merugikan perusahaan juga biaya besar. Ada kalanya investor lupa menyiapkan biaya pelatihan team CSU and Operation New Unit or New Refinery secara mencukupi. Resiko saat commissioning, start-up dan operasi pertama kali hanya bisa ditekan dengan penempatan manpower berkemampuan cukup yang paham akan detail peralatan proses dan mampu bekerja sama (team work) yang baik 7×24 jam continuous dalam batasan sesuai – daya tahan – design peralatan.
Membangun kemampuan tersebut meliputi persiapan operasi di upstream kilang untuk feed, bahan penunjang, Katalis, bahan perawatan dan lainnya, sedang di downstream kilang baru meliputi penyaluran produk guna menjamin harga pasar sesuai planning saat study keekonomian kilang baru saat akan dibangun. Impian tersebut bisa rusak bisa saat operasi perdana gagal atau terjadi kerusakkan peralatan.
Admin.