RNC & Mitra - "Supplai Produk, Jasa dan Info Teknis 'Kilang Agar Produktif"

Pilihan Produk Untuk Anda
Info Kilang Produktif [Study, Design, Kontrak, Konstruksi, Inspeksi, PreCom., CSU + Team CSU Terlatih]

Operasi Kilang akan Produktif bila didukung team lain agar semua kebutuhannya berjalan lancar.

Dalam kegiatan produksi BBM – untuk Arus minyak, ada persiapan bahan baku feed, penyaluran produk dan pilihan prioritas produk yang harus disediakan. Ada ‘Tim Perencanaan Operasi’ – yang mempersiapkan, bersama tim Proses Enjineering, Tim instalasi tanki dan perkapalan.

Ada kegiatan meliputi pemilihan dengan jenis dan kualitas feed, crude oil yang akan diproses harus sesuai dengan design CDU nya.

Tim ini juga memberi advise produk prioritas yang sedang laris  dengan margin laba terbaik yang dibutuhkan pasar saat ini, serta penyaluran produk Kilang. Pemilihan crude yang sesuai menjadi hal khusus.

Bila tidak tersedia crude dengan komposisi fraksi sesuai design kolom destilasi, maka perlu crude blend agar fraksi oil dalam feed sesuai dengan kapasitas dan design Crude Distilling tersebut.

Kualitas stream produk kilang diperiksa dengan meng-optimalkan penggunaan on-line analyser, yang berkala dievaluasi team Laboratorium dan sebagian lagi periksaan dilaksanakan oleh Team Laboratorium. Team Engineering memberi support – memantau dan membantu solusi teknis – bila diperlukan. 

Produk Kilang BBM, dimulai dari hasil unit destilasi Crude Oil, secara umum sebagai berikut. Untuk lancar operasi, kilang harus :

 (3) Safety Kilang Harus Terjamin.

(2) Kilang Harus Kondisi Handal, Aman di Support Bersama – Tim Pemeliharaan, Tim Engineering, Tim Support Safety, Security dan Lingkungan

Kegiatan operasi, disupport berbagai tim. Ada Team Pemeliharan, Team EngineeringTim manajemen lainnya seperti Tim Human Resources, Keuangan, Kesehatan, IT, Perencanaan Operasi,  Laboratorium, Logistik, Transportasi, Security, Team HSSE (Team Health, Fire Safety, Security) dan Lingkungan, Perkapalan, serta Publik Relation, yang semua secara lansung, periodik atau tidak langsung membantu kelancaran operasi kilang. 

 (3) Aspek Safety Kilang Harus Terjamin.

Aspek safety dan security kilang’, perlu dipersiapkan dengan baik dan ketat, semua terpantau sesuai peraturan HSSE kilang. Jika perlu maka bisa dilengkapi System Monitor Online / jarak jauh (Contoh: LoRa Module) yang dapat membantuPengawasan secara Online’. Hal demikian sudah bisa dipasang dengan sarana buatan Dalam Negeri – Buatan Tim Ahli dari Bandung. Berikut contoh yang pernah dipasang diberbagai tempat di Industri Industri di Indonesia.

Ada “LoRa” Sarana Bantu Pantau Safety

Pantau Cepat “Temperatur Naik Cepat Atau Smoke”

(Panas + Asap kebakaran + Tombol Alarm)

Buatan Dalam Negeri – dari Bandung

Sarana Pantau Safety Online (Ada “LoRa” Made-in Indonesia)


 

Investasi Training Team CSU & Operasi

Membangun “Team Commissioning Start-up / Team Operasi Kilang Baru

[Methoda Training RefineryNusatara.Com]

(1) “Methoda Training Kilang Baru”. Training Team Operasi Kilang dilatih untuk bisa melaksanakan tugas Commissioning Start-Up perdana kilang baru (Team CSU). Training Team CSU telah dilaksanakan berkali kali, dan berhasil mengoperrasikan perdana kilang baru. “Team CSU (Commissioning Start-Up)” tersebut berhasil melaksanakan commissioning, start-up dan operasi sampai 100% kapasitas design dalam tata waktu yang direncanakan “pasca konstruksi”. 

Pada tahap start-up, uji  operasi peralatan, mulai kapasitas minimum kapasitas per unit kilang dan berhasil beroperasi lancar. Kapasitas dinaikkan bertahap sampai diatas kapasitas design, semua berjalan lancar, kontinyu, aman tanpa gangguan yang berarti. 

Kunci sukses diawali dengan memilih personal operasi yang akan jadi Team CSU dan memilih methoda training yang tepat, mengisi kebutuhan basic knowledge, skill dan kopetensi serta team work yang perlu dibangun. 

Kualitas “Personil (Basic knowledge), Aplikasi Methoda Training dan Pemilihan Materi Training serta Tahapan Menerapkan metoda training efektif” menjadi unsur penting dalam mencapai sukses CSU Kilang Baru.

(2) Metoda Training Persiapan CSU harus bisa mengisi gap kompetensi setiap personal, mengisi sesuai kebutuhan project pada diri mereka sehingga materi yang meliputi “Theory dan Basic Knowhow setiap peralatan yang dibangun, Prosedur operasi (SOP) serta Best Praktices” dalam kilang atau peralatan sejenis secara terukur karena ada uji perkembangan pertahap.  Pemilihan manpower pelatih dan peserta Team CSU juga menentukan.

(3) Metoda Training Efektif [RNC Training Method], disusun dari pengalaman kerja 25-30 tahun bertugas di Kilang BBM di Indonesia, melatih para operators dan para engineer baru, dikombinasikan dengan yang mengadobsi, memodifikasi bahan teknologi proses, bahan training dan memilih metoda efektif dari training training pernah diikuti dari berbagai Lembaga Training International. Sumber data bahan bahan Process Licensor, Vendor peralatan, Catalyts Vendors, Seminar International dari Lembaga International Kilang di Luar Negeri.

Berdasar semua itu, disusun methoda yang efektif, diaplikasikan di Unit Kilang BBM Baru di wilayah Nusantara untuk bhakti pada negeri ini, dan berhasil. 

(4) Perlu Uji Kompetensi Kesiapan Bertugas CSU di Kilang Baru, perorangan maupun kelompok. Upaya ini Sebagai Ikhtiar mengukur kesiapan operasi hasil training.

Pada setiap Kilang Baru, disitu ada ‘biaya investasi’ baru yang segera harus dibayar kembali. Pembayaran hanya akan lancar Bila setiap alat dan unit Kilang Baru beroperasi lancar, aman, handal, ekonomis sesuai design”Operasi di support Team Pemeliharaan, Tim Penunjang operasi lainnya agar bertugas secara efektif. Bila tidak, kerugian dan musibah manusia, peralatan dan investasi bisa terjadi.

(5) Biaya Investasi Pada Diri Team Start-Up. Mempersiapkan Manpower terpilih dan Membangun Kemampuan dalam bertugas, atau "Basic Operation Knowledge, Skill Competency Personal & Effectif Team Work" merupakan "Investasi Penting bagi Kilang" untuk Sukses beroperasi dimasa mendatang. Sedangkan Hardware Kilang sebaik apapun hanya merupakan Investasi yang harus dikelola secara cerdas oleh manpower tersebut agar memiliki nilai strategis dan ekonomi yang baik, kini dan seterusnya.

Lokasi Sebaran Kilang Nusantara

Kilang RU V Balikpapan dinaikkan menjadi 360 MBSD

Flow Scheme Kilang (Contoh)

Tank Farm Feed dan Produk

Berbagai Unit Proses Kilang – CDU dan Lainnya

Kendali Operasi

Kelancaran Kendali Operasi Kilang dengan Kompleksitas tertentu, dipengaruhi oleh “jenis teknologi proses unit  yang terpasang tersebut”.

Teknologi Unit Process” (Peralatan, Piping dan Instrumentasi) yang terpasang serta – SOP – Standar operating procedure – dari vendor, process designer peralatan ditambah aplikasi ‘best practices operasi’ harus dipahami, diterapkan oleh team operasi. Pertumbuhan kemampuan hasil pelatihan, (Kemampuan operasi) di-ukur melalui assessment dan presentasi. Yakinkan bahwa ‘Semua Peralatan Kilang’ akan aman, dikendali oleh setiap manpower, secara perorangan atau secara team work. Team dilatih agar berkemampuan setara pekerja profesional.

Operasi Kilang aman dan lancar, produksi berjalan lancar, profit hasil produksi akan melunasi biaya investasi, sesuai kajian keekonomian investasi kilang.

Tahapan Training

Contoh Variasi hasil detilasi

Melatih Team Skill Operasi CSU

CCR / Platforning Unit (atas) dan RFCC (bawah)

Semua pekerja (Operator, Ketua Regu, Anggota Regu dan Pimpinan Bagian Unit Proses) perlu mengenal dengan baik teori dan prosedur operasi kilang dengan baik. Training, berlatih agar berkemampuan siap tugas dan siap diuji / presentasi simulasi operasi dan emergency sebelum menjalankan kilang. 
Berlatih secara perorangan dan beregu dibawah komando leader yang ditentukan, dilatih oleh intuktur senior yang beropengalaman.
 

“Semua Anggota TIM” harus mengenal “Teori dan info batasan design operasi peralatan”. Mulai dari – Level Basic Teori cara kerja alat, Ilmu Proses Unit Tugasnya dan Ilmu Operasi Peralatan (Refer Design Vendor) serta cara kontrol berkala-nya saat standby dan operasi normal”. 

Berlatih untuk siap bekerja di Kilang. Dipersiapan Materi Belajaran terkait seluruh cara operasi‘ setiap peralatan, ‘safety operasiyang harus dipahami. Paham Apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan, bagaimana melakukan dengan benar. Melakukannya sesuai ‘tugas diri’ atau ‘bersama team’ serta selalu terkomunikasikan kondisi setiap peralatan kilang dan berbagi info tugas”

Bila “Training Level Basic” telah dikuasai, berikutnya Dibangun “Kemampuan kerja rutin tertentu”. Rutinitas terbiasa pada “Tugas Khusus / Task” tertentu. “Dilatih agar biasa bertugas. melakukan Rutinitas hal hal apa yang harus dilakukan – sampai terbentuk jadi ‘perilaku’ rutin pekerja (Skill)”. 

Terbiasa bekerja rutin agar memberi dampak positif pada ‘dirinya, peralatannya semua apakah semua berjalan normal dan aman’. Semua sarana yang terhubung pada rangkaian proses – beroperasi lancar sesuai kondisi seharusnya selalu terkawal. Semua anggota tim terkait yang ter-infomasikan, karena kelancaran operasi kilang adalah tugas bersama“.

Dalam tahap lanjut, perlu “Pembiasaan / Skill Development”, Memeriksa semua kondisi peralatan (langsung atau oleh teman yang bertugas) diyakinkan operasi peralatan proses sesuai kondisi yang benar, sesuai prosedur, aman, dan handal untuk operasi berkelanjutan”. Untuk hal ini, mampu bercerita, menguraikan apa yang dilakukan guna kelancaran operasi, disimak oleh senior / pelatih.

Berlatih mengatasi emergency unit proses (Trouble shooting). Bila terjadi gangguan operasi atau sampai terjadi trouble, dengan teknis ‘trouble shooting methods’ diatasi bersama. Mengatasi melalui panel control, atau instrumentasi di Field site, secara bersama sama tim tersebut

Berlatih ‘In Case Of Fire’ (Kebakaran Kilang). Latihan berikutnya sampai pada bila ada kebakaran kilang, in case of fire  Emergency kebakaran. Semua harus cepat diatasi bersama sesuai tugas dan tanggung jawab (SOP). Berlatih sampai Terlatih Team Work yang efektif

Semua tim kenal tata-letak alat dan sarana kontrolnya, tahu tata cara operasi sesuai prosedur mengatasi trouble shooting dan memahami kondisi batasan operasi sesuai design dan batas normal operasi yang harus dijaga serta mampu memulihkan kondisi kekondisi aman dan normal operasi, dengan kerja sama sesuai posisi dan kebutuhan kondisi unit kilang saat tersebut.m

Latihan Pemadaman Api dan Bangun Rutinitas Skill Efektif Mengontrol (patroli) "Kondisi Proses, Sarana, dan LingkunganUnit - Bisa mencegah Potensi Kebakaran. Kepedulian bersama, komunikasi kondisi terkini harus tersebar merata antar pekerja yang bertugas. Pasang Alat Bantu Pengawasan Dini Onlin - Indikasi Potensi bisa terjadi Potensi Kebarakan. Ada Buatan Luar dan Ada Buatan Dalam Negeri
OPERATION ACADEMY FOR OPERATOR PROJECT

Training disesuaikan Kemampuan Perorangan masa lalu

Pembekalan – Pelatihan Teori. Dimulai dari Tahapan pembekalan Teori untuk semua unit, atau masing masing unit. Pembekalan Teori berlaku mulai dari Unit Instalasi Tangki (Tank Farm Area), Dermaga, Sarana pengolah limbah, Unit dan Sarana Utilities di Utilities dan di Kilang, Unit Proses CDU, Unit Treating, H2 Plant dan Hydrocracker / ARHDM, CCR/Plat Forming, dan lain lain termasuk  FCC/RCC/RFCC. Kemampuan bercerita teknis- menguraikan dalam presentasi perorangan ataupun berkelompok. Hal demikian menjadi salah satu ukuran seberapa siap memaham teori yang diperlukan oleh yang bersangkutan.

 

Praktek Kerja Lapangan. Selanjutnya, Latihan Praktek lapangan dengan alat di unit sejenis guna terbentuk kemampuan kerja lapangan tanpa ragu, disesuaikan dengan bekal awal yang dimiliki pekerja. Di upgrade sesuai Teknologi yang dibangun. Pelatihan diprioritaskan di unit sejenis di Kilang Eksisting sebelum dirugaskan di Project.

Bangun Kerjasama Tim. Operasi Kilang hasil kerja bersama. Saling bantu, saling informasi sesama rekan kerja beregu ataupun antar regu, antar unit terkait, antar bagian serta tim support yang terlibat langsung atau tidak langsung operasi, seperti Tim Pemeliharaan, Logistik, Safety & Security, Perencana operasi arus minyak, Laboratorium dan tim lainnya.

 

Assessment kemampuan perorangan dan kelompok. Pada Setiap Tahapan berlatih dan dilakukan assessment (penilaian peningkatan kemampuan) dilakukan, diukur secara cermat. Ditingkatkan lagi sampai mencapai kemampuan siap untuk mampu bertugas area barunya.

Assessment Readiness Tugas di Area Project. Uji kemampuan (Assessment per-orangan dan secara tim) termasuk untuk handling involvement mengatasi problema peralatan / unit bila ada emergency. Pada saat menjelang Oil In, perlu simulasi Emergency besar “in case of fire” (kebakaran) secara bersama sama, Hal ini penting karena gagal operasi kerugian besar bagi project dan perusahaan

Detail Preparation For CSU At New Unit

Training “Persiapan CSU” Unit Baru

Contoh: Garis Besar Persiapan Training CSU RFCC / RCC / FCC

Perlu dipelajari seluruh team RFCC , antara lain:

  1. Kenal dan hafal Peralatan Perangkat Keras (Hard Ware Unit & Alat Tugasnya), tahap-1 dari gambar, tentang Peralatan Proses FCC/RFCC/RCC detail gambar, PFD, PI&D, Tata letak di Kilang dan siap presentasi menguraikan deskripsi alat secara benar.
  2. Belajar Process FCC/RFCC/RCC – Aplikasi RFCC di Kilang – Reaksi dan Kondisi operasi – Katalis dan Menjaga Kinerja Katalis
  3. Belajar Informasi Berbagai kendala operasi & trouble shooting RFCC/RCC/FCC dan kerusakan alat serta dampak ke operasi. 
  4. Diarea Tugasnya, Line up sarana RFCC/FCC/RCC, sesuai PFD, PI&D, Alur perppaan dan instrumentasi Lift Gas, Lift Steam, Purge Gas Line, Deaerasi perpipaan line berkatalis (DA/DG/DS Line Reactor/Regenerator) serta semua peralatan di field, mengikuti PFD dan PI&D
  5. Line up dan kenali semua system Katalis Hopper dan cara kerjanya.
  6. Pelajari dan berlatih Procedure Emergency Process – System Interlock Darurat Process secara perorangan beregu, serta lakukan simulasi cause and effect process.
  7. Pelajari Cara Operasi dan Cara mengatasi bila ada Kegagalan RE Besar : Bila MAB Failure – Bila WGC Failure
  8. Pelajari Cara Operasi dan mengatasi Kegagalan Utilitas: Bila Kegagalan Cooling Water – Bila Kegagalan Listrik Kilang – Bila Steam Failure
  9. Pelajari Cara Operasi dan mengatasi Bila MCB Pump Fraksionator Failure – Bila Feed Pump Failure
  10. Pelajari Cara Operasi dan mengatasi, Bila Kegagalan Slide Valve (Bergagai jenis masing masing terganggu) bagaimana?
  11. Pelajari Cara Operasi dan mengatasi Bila kegagalan Cat Cooler
  12. Pelajari Cara Operasi dan mengatasi Bila Kegagalan Udara Instrument – Bila kegagalan LiftGas, Lift Steam
  13. Pelajari Cara Operasi dan mengatasi Bila kegagalan COB
  14. Berlatih via Simulator  DCS RFCC berkali kali (minimum 7-8X) untuk SU, OPS, Trouble  Shooting, S/D, Emergency Shut Down dan ReStart-Up dan optimasi operasi berbagai mode produksi. 
  15. Pelajari Cara Operasi dan mengatasi serta Magang di per equipment di Unit  Sejenis (RFCC/FCC/RCC tempat lain)
  16. Lakukan Assessment Kemampuan Perorangan, Team Work termasuk handling emergency operasi.
  17. Simulasi “Start-up” di Ruang pakai PI&D dan Simulasi Operasi alat & Simulasi secara Team Unit Field vs DCS sambil dicermati dinilai oleh team Assessment / para senior Senior.
  18. Simulasi in case of trouble unit atau alat unit kilang bersama tim CSU lainnya di ruang. Simulasi pakai PI&D dan SOP
  19. Simulasi in case of fire bersama tim CSU lainnya.
  20. Dan lain lain.
Detail Flow Schemes and Preparation For CSU At New Unit

Contoh - General Flow Schemes Arus Produk BBM di Unit Kilang

Flow Chart Process RNC

Kilang Sejenis RFCC (RCC)

Bergantian tim berlatih (Training) beregu, dibangun basic / Dasar dasar pengetahuan teknis unit unit terkait, mulai dari unit paling upstream, unit tengah dan unit downstream seperti RFCC untuk semua pekerja. Berlatih agar bisa dan jadi terbiasa, karena rutin dipandu sampai mandiri dan berregu, terbiasa di unit sejenis untuk kilang barunya (Bagi operator project) di Project yad.

Kilang RFCC Baru

PLBC

Introduction Process Unit FCC / RFCC / RCC

FCCU , RCC and RFCC. Unit untuk mengolah fraksi berat (bernilai ekonomi rendah), hasil destilasi CDU menjadi feed FCC – Fluid Catalytic Cracking Unit (FCCU), Residue Fluid Catalytic cracking (RFCCU) atau Residue Catalytic Cracking Unit (RCCU), untuk dikonversi jadi fraksi minyak lebih ringan, bernilai ekonomi lebih tinggi.

Unit proses “sejenis” ini yang berfungsi sebagai unit proses perengkah hidrokarbon fraksi berat dengan bantuan katalis panas. Feed terebut (FCC, RFCC & RFCC berbeda) – berubah menjadi fraksi lebih ringan (rantai hidrokarbon lebih pendek) dengan bantuan butiran katalis halus yang dipanaskan panas yang digerakkan (oleh bantuan udara panas di Regenerator dan oleh Steam/Gas di Reactor) sehingga seperti fluida cair (fluidisasi), pada mengatur flow, tekanan, temperatur dan kondisi parameter proses tertentu selama waktu tertentu.

Proses FCC, RFCC atau RCC dipilih dalam rangkaian peralat unit pengolah minyak mentah di Kilang , diutamakan untuk mengolah minyak fraksi berat atau minyak sisa (rantai hidrokarbon masih panjang) menjadi hidrokarbon (minyak) rantai lebih pendek yang bernilai ekonomi rendah. Hasilnya berupa hidrokarbon fraksi lebih pendek dan nilai keekonomian lebih tinggi.

Penamaan Unit FCC (Fluid Catalytic Cracking Unit)  menjadi RFCC (Residue Fluid Catalytic Cracking Unit) bila feed ada yang memakai bahan Vacum Gas Oil dan Long Residue dari Unit Crude Destilasi, atau menjadi RCC (Residue Catalytic Cracking Unit)  bila feed berupa minyak Long Residue.

Akibat dari menggunaan Feed minyak yang makin berat, ditandai dengan MCRT (CCR) makin tinggi (2.5 naik menjadi 6,3 dst) kemudian diperlukan upaya meng-aktifkan kembali katalis yang kembali – dari bekas reaksi dan terkotori karbon – di Rektor melalui cara membakar coke yang menempel di katalis pasca proses katalitik cracking di reaktor tersebut.

Upaya mengkatifkan katalis memerlukan pembakaran selama waktu, bertahap, karena coke lebih banyak, namun tidak boleh merusak katalis sehingga dibuatlah design Regenerator katalis – meregenerasi katalis – yang terdiri dari dua stage, atas (upper regenerator) dan Lower Regenerator, serta dilengkapi Catalyst Cooler untuk mendinginkan sebagian katalis sebelum dikembalikan kereaktor untuk membantu reaksi katalitik berikutnya.

Training Teori, Berlatih Kerja Produktif, Team Work Yang Efektif, Efisien dan Berlatih Safety Patrol and Controll HSSE Area Kerja Kilang
Manpower Terlatih, Dipercaya, Berkemampuan Profesional, Tangguh, Team Work Efektif dan Komunikatif