MEMBANGUN "TEAM COMMISSIONING START-UP KILANG BARU"
Membangun Team “CSU Kilang Baru” berarti membangun dan mempersiapkan “team terlatih untuk siap dan bisa menjalankan secara baik dan aman – ‘semua peralatan baru, teknologi terbaru unit proses baru, oleh personil baru yang baru kenal alat baru yang tersebar di kilang, tapi harus bekerja secara kolompok(regu) dan bergilir – Bekerja berkemampuan profesional agar aman, tidak ada potensi kebakaran dan kerusakan dan produksi lancar. Biaya Investasi harus segera bisa kembali dan hanya bisa dibayar bila kilang berproduksi lancar. Para kontraktor, vendor serta licensor, serta teranag bantuan proyek akan segera pulang. Team CSU dan Operasi KIlang Owner yang akan menjalankan secara mandiri.
Tahapan Persiapan
Selalu diperlukan tim start-up yang terlatih siap tugas untuk mengoperasikan unit kilang baru.
Persiapkan Tahapan Pelatihan disesuai latar dengan belakang ‘pengalaman’ manpower dalam organisani kilang baru dan dibangun berkemampuan yang baik melalui pelatihan secara team work sesuai organisasi. Setiap tahapan uji pertumbuhan kemampuan melalui assesment ataupun presentasi perorangan / kelompok penguasaan atau pemahaman new hard ware di unit baru dan skill operasi versi prosedur best practices operasi.
Uji kesiapan atau keterlatihan perorangan dan secara team diuji via simulasi start-up untuk menjalankan alat dan unit kilang sebelum tugas untuk commissioning dan start-up kilang baru proyek.
Ingat, Asset baru kilang adalah investasi yang mahal, beresiko tinggi bagi perusahaan, bisa rusak atau terjadi kebakaran / ledakan bila hanya belajar teori tanpa praktek secara team work dilapangan.
Bila organisasi telah disusun (Ada Tim Operasi unit proses yang dibangun, Tim Perencanaan Operasi, Tim Pemeliharaan Kilang, Engineering, Laboratorium dan Tim lain yang terkait), dilanjutkan dengan rekruitment manpower yang akan bertugas dan dilatih. Pelatihan sesuai struktur rencana tugas – beban kerja (rencana jabatan), kemudian dilengkapi tata kerja, sarana kerja yang diperlukan. Semua harus siap sebelum kilang baru berjalan.
Dipilih nominasi motor penggerak menjadi pekerja penggerak di setiap level pekerjaan untuk setiap kelompok kerja di organisasi baru. Pemimpinan kelompok dibangun untuk mampu melibatkan pekerja terkait dari unit / bagian lain – agar system yang disiapkan dapat bergulir menjadi suatu proses bisnis, kegiatan yang diinginkan. Diyakinkan kegiatan dapat bergulir menjadi suatu loop kegiatan periodik dan rutin seakan akan mandiri, tapi sebenarnya diawasi dan dibangun bertahap, per kelompok tugas dan secara sinergi dipantau arahnya – diarahkan menjadi periodik dan sistimatis – menuju sasaran dan kinerja yang telah direncanakan.
Tata waktu Pelaksanaan.
Pelaksanaan mempersiapan organisasi dan manpower untuk tugas commissioning, start-up dan operasi kilang sekitar 1.5-3.0 tahun (lama waktu yang diperlukan tergantung kompleksitas kilang dan pemilihan manpower yang tersedia).
Pelaksanaan persiapan paralel dengan proses pembangunan proyek kilang (2.5 – 4.5 tahun tergantung kompleksitas kilang dan cakupan luas kilang). Persiapan “harus selesai dan berakhir untuk siap tugas di project, 6 (enam) bulan” sebelum kilang tersebut commissioning dan start-up.
Sebelum kilang baru melaksanakan kegiatan comissioning dan start-up dimulai, khusus Team Operasi, Pemeliharaan, Engineering, Laboratorium dan team teknis lainnya perlu mengenali tempat kerja unit masing masing. Mengenal tataletak peralatan atau familiarisasi instalasi unit dan peralatan. Sebagian dilibatkan untuk melakukan pemeriksaan hasil konstruksi versus gambar dan line-up seluruh peralatan dan perpipaan sesuai PFD / P&ID. Dokument peralatan kilang baru diteliti, dan disusun punchlist kekurangan lengkap yang dipasang atau perbaikkan agar operable.
Team baru harus mulai mempersiapkan semua kerja, dokument control, STK dan log-sheet operasi dan persiapan start-up saat Pre-Commissioning Unit Baru (dimulai 6 bulan sebelum commissioning dan start-up tersebut).
Pada saat familiarisasi 3-6 bulan tersebut, sebagian mengikuti training dari Kontraktor, Vendor, Process Licensor. Kontrak project biasanya memmasukkan klausul pelatihan mengenal fasilitas, persiapan operasi dan kesiapan HSSE peralatan Kilang.
Berjalannya persiapan selaras dan searah dengan pembangunan proyek itu dikendalikan oleh senior serta diukur progress per waktu agar tidak ketinggalan dengan progress proyek.
Hasil akhir untuk Suatu Proyek umumnya akan dinilai sukses – bilamana kilang yang dibangun bisa berjalan lancar, aman berkesinambungan tanpa kendala, pada waktu yang direncanakan. Kilang baru bisa berproduksi memenuhi kebutuhan pasar sesuai rencana awal investasi proyek dan berkemampuan membayar biaya investasi yang telah ditanam sedini mungkin.
Sebaliknya, bilamana organisasi dan manpower tidak siap untuk tugas tersebut, maka hasil akhir proyek bisa dinilai gagal commissioning, gagal start-up dan gagal operasi. Faktor tertunda commissioning, start-up dan produksi yang terlambat, mungkin bisa terjadi. Disisi lain, faktor konstruksi, pemilihan dan pemasangan awal alat alat operasi tidak sesuai standard, kemudian rusak atau kebakaran yang merugikan perusahaan semakin besar. Bila pekerjayang ditugaskan terlatih baik, sebelum commissioning dan start-up, semua terdeteksi dini melalui punchlist dan uji coba lebih awal.
Management proyek bersama tim terkait harus meyakinkan semua persiapan dan pelaksanaan adalah terbaik disetiap waktu dan disetiap tahapan. Bisa diukur hasil atau kemajuannya per tahap sebelum Proyek mulai commissioning dan start-up.
PERSIAPAN ORGANISASI COMMISSIONING AND START-UP
Konsep persiapan sederhana bisa digambarkan dalam bentuk 4-kwadran persiapan yang meliputi pembuatan dan penetapan Organisasi, Pembekalan manpower untuk siap tugas di proyek, konstruksi Kilang Baru Project dan Persiapan Material Supporting operasi dan pemeliharaan serta Sistim Pemeliharaan diterapkan.
Empat Kwadrant persiapan start-up merupakan hal mandatory harus ditindak lanjuti. Enam bulan sebelum Commissioning dan Start-up, ke 4 kwadrant tersebut harus telah siap untuk tugas dikilang baru, mencegah gagal persiapan & kurang matang kualitas persiapan.
Kwadrant-1: Memerlukan keputusan management puncak terkait rekrutasi pekerja baru dan perubahan organisasi
Kwadrant-2: Memerlukan persiapan pelatihan bertahap, lingkup teori, pelatihan pembentukkan kemampuan kerja dan keterlatihan atau Skill yang terukur, dilatih dikilang sejenis serta melalui proses penilaian kemampuan “knowledge & Skill yang diukur oleh senior dari unit terkait yang didelegasikan dinila mampu.
Kwadrant-3: Merupakan Lingkup Project dalam membangun Unit Kilang sesuai kontrak dengan performa standard International, sesuai best practices refinery world class.
Kwadrant-4: Merupakan persiapan tim project dan tim CSU Organisasi baru untuk mempastikan kesiapan material untuk operasi serta pemeliharaan kilang dan sitim pemeliharaan yang akan menyertai / mendampingi commissioning, start-up dan normal operasi selanjutnya.
Perlaksanaan persiapan diawali kwadrant-1 searah jarum jam. Semua persiapan harus terukur guna memastikan kemampuan untuk menjalankan kilang baru telah dipersiapkan secara terencana, matang.
Dalam start-up, tidak bisa dipungkiri akan diuji oleh ganguan awal, apakah faktor konstruksi yang ada kelemahannya atau faktor lain. Factor konstruksi diuji mulai dari tahap Precommisioning dan commissioning awal sebelum start-up.
Sedangkan untuk manpower dalam Organisasi Baru hanya melalui pelatihan dan pembentukan knowledge / pengatahuan teori dan pengenalan sarana yang dinbangun, diikuti pembentukkan kapabilitas operasi dan pemeliharaan (Skill Development) yang baik, teliti saat training dan magang dikilang serupa serta dilakukan asessment terhadap hasil pelatihan yang telah dimaksimalkan. Aspek material operasi bisa disiapkan. Back-up pola pemeliharaan bisa dibantu dari team unit sejenis diawal operasi.
PEMBEKALAN UNTUK MANPOWER TEAM COMMISSIONING AND START-UP
Berikut konsep sederhana dari berbagai materi Persiapan dan Training. Disajikan secara sederhana.
“Developing Basic Knowhow & Basic Skill CSU – Up To Normal Operation”
Persiapan Pelaksanaan Training
Untuk memudahkan pembinaan team commissioning and start-up, perlu dilakukan pemilihan pekerja, pemilihan leader dan kader special task terlatih dipersiapkan khusus lebih dini – didahulukan dilatih khusus terlebih dahulu.
Bila level pekerja tersebut semua tersedia di similar unit, bisa dipilih, dipromosikan yang memiliki bakat dan berpengalaman khusus dari kilang unit lain tersebut untuk jadi kader pimpinan kelompok secara terbatas. Saat pelatihan akan terlihat yang berbakat.
Bila pekerja berpengalaman (3 tahun) tersedia, maka 30-50 % New Intake bisa dilatih sesuai tahapan diatas. Bagi pekerja baru, lama durasi pembentukan skill-kompetensi operasi akan terbantu melalui magang dikilang sejenis untuk waktu kerja yang > 3-6 Bulan. Semakin lama, dan apa lagi bila turut mengalai proses start-up di kilang sejenis denagn tempat tugas mendatang – akan terjadi percepatan pematangan skil awareness behavior pekerja baru tersebut.
Membangun kemampuan awal untuk kegiatan yang demikian merupakan seni management pelatihan tersendiri dalam mempersiapkan training membangun skill kompetensi / kemampuan para pekerja agar mencapai “Diatas Minimum standard khowledge / knowhow teknis, leadership sesuai levelnya dan membagun Skill secara perorangan dan kelompok – Pembiasaan Tugas Tugas Teknis Kilang. Skill development program bukanlah sebatas deliveri teori (kursus bahasa atau teori formal semata), tapi untuk membangun kemampuan para pengelolaan teknis kilang secara detail dan aman.
Proses Bisnis dan Support management
Merangkai proses bisnis kegiatan operasi kilang diawali dari – merancang tujuan akhir (SOW kegiatan akhir yang akan dan dikehendaki terjadi) yang diinginkan management, kemudian dirancang rangkaian tahapan kegiatan persiapan saat tahap akhir proyek – tahap pematangan menengah menuju akhir, tahap pasca awal menuju menengah dan kegiatan tahap awal. Kemudian diikuti Penyusunan Tata Waktu dari awal sampai tahap akhir menjadi, “merangkai kegiatan untuk membangun proses bisnis” diperlukan.
Setiap tahapan – diisi kegiatan pembelajaran dan persiapan agar tercapai kualitas per tahapan sebagaimana kilang eksisting yang telah ada. Semua harus terukur.
Health, Safety, Security and Enviroment
Pada suatu Refinery, sistim management pengelolaan hydrocarbon yang diproses, terkait aspek lingkungan perlu dibangun kegiatan rutin mendukung pengelolaan yang aman, sejalan dengan pembangunan new refinery tersebut.
Persiapan sejak rekruitment pekerja, pelatihan, assessment kesiapan bertugas per area asset kilang dan kemampuan mengatasi saat Emergency Terburuk (Emergency Response Plan – ERP dan Standar Operating Procedur), dilengkapi prosedur, perlu disosialisasikan, diadakan pelatihan, disimulasikan, disiapkan seksama dan diyakinkan mampu untuk diterapkan secara komprehensive. Hal demikian melibatkan top management setempat sampai semua pekerja dikilang dan organisasi pendukung kilang baru tersebut. Pelaksanaan umumnya setelah manpower pengisi organisasi lengkap dan pekerja telah terlatih serta proyek telah mendekati saat Commissioning dan Start-up. Evaluasi atas Uji ERP melalui simulasi ERP – sekaligus menguji semua sarana alat safety yang disediakan mampu bekerja baik, dan menguji keberfungsian peralatan dengan benar.
Hasil Akhir Persiapan Pelatihan
Semua Tahapan diatas disiapkan untuk mengamankan kinerja hasil proyek agar bisa terbukti beroperasi sesuai rencana investasi dan dapat memberi hasil terbaik untuk bisa dipertanggung jawaban. Tahap ini penting mengingat biaya investasi proyek kilang sangat sangat besar dan beresiko tinggi. Bila konstruksi sarana kilang benar dan baik, organisani efektif, persiapan pelatihan berjalan persiapan baik, pelaksanaan dilaksanakan dengan baik dan efektif dan semua harus diukur sesuai standar / lolos minimal requirement, maka semua pelaksanaan commissioning, start-up, operasi perdana kilang baru akan lancar serta alih operasi dari kontraktor akan berjalan lancar.