START-UP UNIT BARU REFINERY

Perbedaan Start-up Unit Lama VS Unit Baru di Refinery

 

Start-up Unit Baru Refinery berbeda dengan Start-Up Unit Eksisting. Perbedaan dalam mempersiapan kegiatan awal sampai dengan Refinery tersebut beroperasi normal dengan pengujian performa sesuai “kriteria kinerja pasca start-up yang ditetapkan”. 

Untuk Start-Up Unit Baru, harus melibatkan sebagian tim terkait proyek, antara lain design Process Licensor, Owner (Pemilik)  dan kontraktor yang membangun serta para vendor affiliasinya. Pelaksanaan harus aman, handal dan dibuktikan sejak kenerja awal sesuai perjanjian. Dilakukan testing performa setiap peralatan, kekencangan (Tightness Test pasca instalasi) pipa dan peralatan, dan secara unit proses seperti yang diperjanjikan dan sesuai perizinan pemerintah yang berlaku.

Secara umum, Start-up adalah Suatu kegiatan operasi menjalankan serangkaian peralatan kilang disuatu unit proses, atau seluruh kilang secara bertahap, berurutan atau parallel, mengikuti prosedur yang ditetapkan (Senantiasa diperbaiki agar jadi best praktices terbaru), yang dilakukan oleh team operasi refinery secara bersama sama.

Kegiatan Start-up dilakukan berkesinambungan, secara terpadu, direncanakan dengan detail dan baik, penuh kehati hatian, oleh pekerja yang dibekali pengetahuan teknis dan terlatih baik.
Pada pelaksanaan, biasanya bisa terjadi adanya “kondisi yang kritikal”, misal
• Rawan dalam hal safety (minyak panas tumpah, api, kebakaran atau kecelakaan)
• Kritikal dari sisi proses (ada perubahan variable proses yang tengah berlangsung) seperti perubahan suhu (dingin menjadi panas), tekanan, perubahan fasa, yang berdampak pada alat, atau
• Kritikal dari sisi mekanikal integrity terhadap peralatan proses karena adanya perubahan (yang cepat / lambat?) baik karena factor temperature, tekanan, perubahan fasa proses dan getaran peralatan disaat start-up berlangsung.

Penjelasan:
1. Rawan kebakaran bila tidak teliti (lemah aspek safety) mulai saat pemeriksaan alat / line up start-up.

Ingat “Segitiga Api – ketemu O2 udara + Bahan Mudah Terbakar dan Panas yang tinggi atau percikan api”. Saat tidak teliti pada periode start-up, bisa saja ada minyak (panas atau dingin, menyembur dari bocoran gascket flance, plug yang bocor / lupa ditutup dan lain lain) karena tidak teliti saat “Check saat Line-up / telusur kesiapan perpipaan”. Bahan mudah terbakar Oil / Gas yang mudah terbakar. Bisa juga bila ada pipa / alat yang panas (bahkan sumber api di furnace) dan ada Oksigen dari udara yang dalam proses awal start-up, sehingga  kemungkinan terjadi api. Ingat “segitiga factor nyala” dan mudah terbakar ini bisa ketemu, bila ada pekerjaan kurang hati hati, misal kurang pemahaman (atau terburu buru) padahal selalu ada  perubahan kondisi selama proses start-up.

2. Rawan mekanikal integrity selama start-up.

Saat Start-up terjadi perubahan kondisi mekanikal (temperature, kecepatan, gerak ekspansi, dll) pada satu peralatan atau serangkaian peralatan. Bila belum terimbangi oleh peralatan lain misal karena adanya gerak kejut diluar prosedur atau diluar batas design alat tersebut.

Kadang kala ada reaksi kimia yang bisa terjadi bila penguasaan pemahaman proses, tapi tidak diiringi sikap hati hati.

Rawan dalam hal mekanikal integrity merupakan dampak perubahan kondisi parameter operasi dan proses yang berpengaruh terhadap peralatan, seperti Tekanan, Temperature operasi peralatan, Ekspansi, Getaran, dan Gesekan serta adanya perubahan sifat bahan yang diproses karena hasil Reaksi kimia dengan kondisi kimia fisikanya. Bila perubahan mendadak terhadap alat, tanpa diperkirakan (tidak dipahami dengan baik) disaat pengoperasian, dapat berakibat timbul tindakan personal yang “rawan mekanikal intergrity”.

Oleh karenanya, operator harus dibekali dengan (1) pemahaman proses, pengetahuan (2) kondisi dan batas operable design peralatan yang tidak boleh dilewati serta (3) Cara tindakan pencegahannya.

Start-up Unit dan Kilang Baru

Start-up Unit Kilang baru berbeda dengan start-up Unit existing. Start-up Kilang baru terdiri dari

  1. Persiapan Peralatan

    • Persiapan awal Individual Peralatan: yang terdiri (a) Periksa dokumen peralatan yang akan dioperasikan, dan (b) Yakinkan kesiapan masing masing peralatan siap dioperasikan. Pemeriksaan kesiapan awal setiap peralatan, dicek serta dokumentasikan kelengkapan dan kesiapan  mekanikal, Kesiapan prosesnya, Kesiapan safety oleh tim CSU yang bertugas, harus disesuaikan dengan dokumen spesifikasi design, serta test individual yang telah ditentukan (Dokumen Proyek). Minta kelengkapan prosedur masing peralatan dari vendor yang mendesign alat.
    • Persiapan awal Peralatan secara terintegrasi: yaitu pemeriksaan kesiapan setelah terpasang, apa sesuai standard yang ditentukan dilakukan oleh team yang berpengalaman, dan segera melakukan perbaikkan instalasi yang diperlukan.
    • Persiapan Dokumentasi Prosedur  testing peralatan secara parsial awal dan secara terintegrasi, persiapan penunjang yang terkait dengan team pemeliharaan pendukung start-up, Spare part, Vendor support dll.
    • Persiapan Team Terkait peralatan saat pemeriksaan awal, saat atrt-up dan saat testing performa pembuktian kesesuaian design.
    • Lakukan pembersihan peralatan dengan “Cara Yang Tepat” (ada metodanya) dan test run secara parsial jikan memungkinkan atau per unit, sebelum over all. Semua tergantung kondisi unit atau kilang yang dibangun.

2. Persiapan Prosedur dan Dokumen pendukung

 

3. Persiapan Team Operasi dan Team Terkait

Tim tersebut turut serta proses Selama Testing awal individual alat, saat Testing serangkaian alat dan disaat commisioning awal sampai Start-up dan Plant-Test Awal vs kesesuaian Design

4.  Persiapan Feed, Utilities, Safety dan Perencanaan Arus Minyak. 

Pasa saat Start-up dan kegiatan operasi, kegiatan didukung. Proses penyaluran Feed, Utilities dan produk serta prasarana perdukung lainnya harus paralel mendukung kegiatan.

5.  Persiapan Team Advisor, Observasi dan Supporting.

Team Advisor selama kegiatan berlangsung untuk mengevaluasi kesuaian waktu, prosedur, design dan proses serta lainnya terkait over all project performance.

6. Libatkan Vendor / Licencor terkait.

Untuk kepastian dan garrantee dari mereka. Semua tentu diawali saat prosen pemesanan licence proses atau peralatan vendor.

Detail akan dibahas disesi dan waktu lain.

Salam – Team RNC

Syo.