Lingkungan Sehat, Indah dan Nyaman

Era terkini, tuntutan kenyamanan dan kesehatan makin menghendaki Refinary seantero dunia melakukan upgrade unit proses, meminimasi produk BBM yang lebih akrab lingkungan. Euro3, ke Euro4, ke Euro5 bahkan mulai ke Euro6. Kedepan, Era mobil listrik – engine dengan BBM sebagai pelengkap mobil listrik – mulai didengungkan. Kita tunggu perkembangannya.
Sehat, Indah dan Nyaman tanpa cemaran udara, merupakan anugerah Tuhan yang mahal selalu dicari orang. Bahkan dengan biaya mahal sekaligus. Banyak orang berpergian kesuatu tempat dengan biaya yang mahal untuk mencari gabungan ketiga situasi ini. Kilang dunia mulai mensikapi dengan investasi membangun unit proses untu penghasil produk akrab lingkungan.
Dikota besar Indonesia, upaya melestarikan lingkungan dulu sering dikorbankan. Hak hazasi manusia untuk hal kenyamanan lingkungan sering terabaikan, hanya oleh kesalahan pembiaran dan mungkin juga oleh keputusan yang sangat instant namun berakibat besar. Namun saat ini mulai diperbaiki.
Kota yang sehat, memberikan fasilitas yang sehat, indah dan nyaman bagi warganya. Kota dengan trotoar yang cukup lebar, sehat, indah, nyaman dan dirawat, akan mendorong warganya untuk lebih banyak berjalan kaki yang memberi dampak positifbuntul lebih sehat. Dengan disediakan transportasi masal yang juga sehat, indah dan nyaman akan mendorong warga menyukai untuk menggunakannya, sekaligus mangurai kekusutan lalulintas yang padat, serta terjadi penghematan BBM.
Design kota sehat pernah ada diibu kota negara, propinsi dan kabupaten negara Nusantara ini, namun kini tercemar atau menghilang karena alasan toleransi yang salah, atau oleh pejabat yang tidak futuristik dan berfikir serba instatns.
TROTOAR yang saat ini jadi tempat dagang, jadi tempat parkir, tempat pot bunga atau pohonan baru penghijauan kota, atau kaki jembatan penyeberangan, kaki tiang iklan, kaki rambu lalulintas, tiang listrik dengan alasan kepentingan publik, namun diletakkan seenaknya.
Dari kesalahan demi kesalahan, tumbuh juga pajak dan pungli bisnis liar. Itulan Kota di Negara Nusantara kini. Generasi baru, melihat, itulah yang standard di kota dan menjadi herang bila berkunjung ke Manca nagara, kok semua serba tertata. Padahal di Nusantarapun dahulunya tertata seperti di negeri sana. Belanda meninggalksn banyak contoh tata kota, khusus standard jalan yang baik. Rusak oleh pejabat instant, ex politikus jadi pejabat. Warga jadi korban.
Mudah mudahan semua segera berlalu. pemerintah kota mulai berbenah diri.Sandainya saja, jalan bagus, dilengkapi trotoar sekebar 1,5 – 2 meter, maka pejalan kaki akan nyaman, sehat dan kota terasa indah. Kalaupun ada kendaraan, hanya sepeda yang boleh ditrotoar (bila troar lebar 2m). Jalan 15 – 20 menit (ekivaken 1500-2000m) pagi adalah sehat. Pulangnya 15-20 menit lagi. Telah sesuai anjuran dokter jantung untuk olah raga sehat. Ini jebiasaan di kotavEropah, Jepang, Korea dan kota besar kainnya. Kaoan di Nusantara ini.
STANDARD BANGUNAN
Alangkah baiknya bila ada standard dari negara dalam membangun menata kota. Standardisasi bangunan bisa menjadi alat kontrol kendali pembangunan dan anggaran negara / APBN. Perbedaan tiap kota hanya factor lokasi. Bila sudah pernah ada, kenapa tidak diaplikasikan?.
KONTROL MASYARAKAT
Hak azasi manusia hendaknya mulai ikut mengontrol hak pejalan kaki, agar penyalah gunaan hak pejalan kaki oleh siapapun berjalan baik, mengkoreksi kesalahan kesalahan yang ada.
Semoga kota Negeri Nusantara , menjadikan Sehat, Indah dan Nyaman itu ada dimana mana, disetiap kota. Itu hanya akan makin terbangun bila mind set Sehat, Indah dan Nyaman dalam persepsi warga kota terbangun nersta dan membaik. Prmerintah kota turut membangun tata nilai dalam mindset warga tersebut.