Kilang Bahan Bakar Minyak Indonesia – Kilang BBM – tersebar diberbagai pelosok Kepulauan Nusantara. Dahulunya sebagian dibangun di Era zaman Belanda. Pasca Kemerdekaan RI, namanya berganti dan ada satu telah tutup. Sebagian lainnya diperbaharui, diperbesar oleh Pemerintah Era Bapak Presiden Soeharto, dan Era Pemerintah setelahnya.
Kilang pertama berada di Pangkalan Berandan Sumatra Utara, batch process, kini sudah tutup. Kilang lainnya, masih peroperasi dan ditingkatkan kapasitasnya. Diantaranya ada 3 Kilang baru diperluas, dibangunkan CDU dan unit downstream yang baru lainnya. Perluasan dan pembangunan tersebut berlangsung sekitar tahun 1981-1984, Proyek Kilang BBM (PKBBM) yaitu Kilang Dumai (menjadi 177 MBCD), Kilang Cilacap (menjadi 348 MBCD), Kilang Balikpapan (naik ke 260 MBCD). Yang tetap bertahan, Kilang Plaju Sungai Gerong (127,3 MBCD) walau beberapa unit diperbaiki menyesuaikan dengan era efisiensi yang dibutuhkan.
Kilang yang dibangun baru setelah itu (sekitar tahun 1991-1993) adalah Kilang Balongan 125 MBCD kini naik menjadi 150 MBCD. dan Kilang Sorong Papua 10 MBCD. Kilang Balikpapan kini tengah dikembangkan dan masih penyelesaian. Penambahan kapasitas baru serta dilengkapi unit utilities dan unit proses baru dan sarana treating baru agar produk yang dihasilkan lebih akrab lingkungan, low sulfur. Kapasitas baru ditingkatkan dari 260 MBCD menjadi 360 MBCD. Semoga semua beroperasi lancar.
Training Operasi Unit Unit Kilang BBM
Informasi Website ‘Kilang Virtual RNC’ ini berisikan ‘cuplikan’ materi ‘Training Kilang, Methoda Pelatihan dan Materi Proses Beberapa Unit Proses Khusus Kilang’ yang lalu, saat pertama kali akan di operasikan pasca dibangun. Ada Dua Kilang, yaitu yang Jawa Barat dan Jawa Tengah. Team Senior RNC turut melatih Team Commissioning dan Start-up perdana dua Kilang Tersebut.
Produk Khusus RNC dan Informasi Teknology Lain
RNC Menyediakan Paket Materi ‘Pelatihan Unit Proses Tertentu’ jika diperlukan dan informasi Produk ‘IT’-Technology Khusus – Terkini. Teknologi IoT [Intenet of Thing] buatan ahli Indonesia jika diperlukan oleh para ‘Pengguna Data IT’ dipantau dari jarak jauh. Alat khusus – ‘user friendly’. Produk IT tersebut bisa untuk kompleks perumahan, kilang, perkantoran dan sarana industri yang tersebar di remote area, namun ingin dipantau secara online dari jarak jauh terutama jika perlu alar pantau seperti meteran air, gas, listrik, alarm kebakaran dan keamanan dari jarak jauh. Silahkan dibaca terlebih dahulu.
(1) Informasi Persiapan Kilang sebelum startup dan Materi ‘Pelatihan Persiapan Operasi Kilang’
‘Training Persiapan Operasi Perdana‘. Tujuan Operasi adalah Safe Start-Up, Shut Down dan Emergency Trouble Shooting kilang yang lalu. Silahkan kontak via email di Training.RefineryNusantara.Co
(2) IoT for Refinery 4.0 – Alat ‘baca dan kirim data’ –
Online Reading & Monitoring – Wire less‘ berteknologi Khusus. ‘Produk Online Monitoring dari Controller Tertentu’. Alat ini Sesuai untuk di-kilang, untuk Area Explorasi dan exploitasi Gas di area terpencil, juga sesuai untuk ‘industri yang kerja bila lokasi tersebar’. Data metering dipantau periodik, dibaca dan ditranfer. ‘Data Ukur tertentu’ oleh alat yang terpasang dikirimkan secara wireless ke pengolah data, “soft ware computer” yang berlokasi di ‘home office’ misalnya.
(3) ‘LoRa‘ – Alat ‘pantau dan pemberi signal’
Pemberi signal peringatan dini bila ada kebakaran atau bila pergerakan tertentu‘. Alarm lokasi api ‘kebakaran atau alarm dini’ dilokasi tertentu. Deteksi indikasi in case of fire – yang bisa penentuan ‘lokasi api‘ – dideteksi oleh alat bantu khusus yang dipasang ditempat tertentu. Semua Bisa dipesan, dibuatkan design alat khusus lainnya. Design khusus sesuai penetapan ‘scope of work request’ ditentukan saat rapat teknis.
(4). Dukungan Tim Ahli. Tim Ahli Designer – ‘IoT dan Online Monitoring’ Tersendiri
Tim ahli siap presentasi dan dialog detail terkait produk dan SOW Alat pantau jarak jauh lain ini. Alat pantau lokasi posisi kapal, bahan bakar kapal bisa dibuatkan. Alat pantau in case of fire di suatu tempat, perkantoran bisa dibuatkan. Design kebutuhan khusus perlu dibahas, dibuat design khusus sesuai pesanan oleh tim ahlinya.
Teknis metering terpasang dibaca via teknologi tanpa kabel (wire less) ke head office dan alat khusus pantau sumber api saat alarm kebakaran telah diaplikadikan dbeberapa tempat – dilaksanakan oleh Tim Teknis dan Tim Ahli tersendiri (Designer Hardware & Software). Wilayah kerja tim ini selama ini melayani di beberapa tempat terpencil di P. Jawa dan Kalimantan Selatan.
“Training Kilang“
“Training Operasi Kilang – sharing soft copy basic teori – Unit Proses Kilang – ‘Soft Skill & Hard Skill Development Program’ – aplikasi best pratices operasi“ – yang pernah dilaksanakan saat yang lalu. Kilang yang di support saat yang lalu ‘sukses commissioning, start-up (CSU) dan bsa beroperasi lancar.
Unit Proses Kilang
Setiap refinery, umumnya memiliki sarana pasok bahan baku crude (minyak mentah), tanki crude, produk intermedia dan produk akhir. Pada proses awal, disediakan alat pembersih crude seperti Crude Desalter sebelum masuk ke Crude Distilling Unit [CDU]. CDU, unit primary processing, berfungsi untuk memisahkan fraksi dari cairan hidrokarbon pada minyak bumi. Proses di CDU bekerja secara proses fisika, memanfaatkan ‘beda titik didih dan titik pengembunan’ fraksi senyawa hidrokarbon. Hal demikian disebut destilasi. Hasilnya terpisahlah fraksi HC ringan (HC rantai pendek) bernilai ekonomi tinggi sampai fraksi berat (HC rantai panjang), minyak sisa pada pelat pelat tray di internal kolom destilasi yang bertingkat. Proses pemisahan fraksi destilat HC pada tray tray bertingkat tersebut. Makin keatas, fraksi makin ringan, makin kebawah fraksi HC makin berat.
Unit Proses Pasca CDU Kilang. Umumnya semua kilang dilengkapi berbagai unit proses lanjut pengolah produk ex CDU. Berikut suatu contoh interkoneksi antar unit proses disuatu Refinery.
'Persiapan Operasi Kilang Baru'
"Bila Ada Kilang Baru - Ada Peralatan Baru"
Bagaimana Mempersiapkan ‘Organisasi dan Cara Melatih’ Kesiapan Operasi Unit Baru (?)
Proses Training – Pembentukan Basic Knowledge (fondasi ilmu bertindak teknis) – Berlatih membiasakan cara kerja terampil yang efektif (Skill) dan Membangun ‘kebiasaan yang dipercaya” – (Kompetensi Operasi)
Kwadrant-1: Persiapan Organisasi CSU & Operasi – disiapkan dengan keputusan management puncak untuk rekrutasi pekerja baru untuk perubahan organisasi dan anggaran.
Kwadrant-2: Bagun Tahapan Pelatihan, Basic Theory, Pelatihan pembentukkan kemampuan kerja [Skill] yang terukur perorangan dan beregu, dikilang sejenis, + dilatih materi project baru, berlatih simulasi emergency dan re-start-up, dinilai kemampuan “knowledge & Skill” siap CSU perorangan dan secara regu oleh senior kemampuan bertugas yad ybs.
Kwadrant-3: Merupakan Lingkup Project membangun Unit Kilang sesuai kontrak. Diperiksa oleh kesiapan pekerja CSU Operasi baru sebelum Commissioning dan Start-up. Karenanya Team CSU harus tumbuh berkemampuan bertugas di project baru.
Kwadrant-4: Merupakan persiapan tim project dan tim CSU – persiapan material operasi & pemeliharaan 2 tahun operasi yad.
Kemampuan perorangan dalam bekerja ‘dipengaruhi oleh kebiasaan dan lingkungan’ kesehariannya. Untuk kerja di Kilang, perlu dibangun kebiasaan dan kemampuan baru para pekerja. Bila diteliti, gambar berikut, memberi gambaran perbedaan tersebut, dan LEVEL Pelatihan yang diperlukan.
Penting untuk Pelatihan adanya Tracking Level Kemampuan vs Penempatan. Hal demikian akan membantu kehandalan operasi kilang oleh personil yang tepat secara skill dan kapabilitas tugas.
Bangunan kebiasaan dan kemampuan baru para pekerja. “Tahapan Pelatihan” seperti disamping bisa membantu memberi gabaran kebutuhan pelatihan.
Pengetahuan untuk bisa bertindak benar, teliti, terbiasa untuk alat kilang tersebut dan latih ‘kebisaan’ yang baik [Skill] -> dalam operasi kilang itu.
Laksanakan tahapan training basic Knowledge dan Skill kompetensi. “Capai standard” Diatas Minimum. “Basic knowhow teknis sesuai per unit proses itu, bangun team work, komunikasi efektif tim itu. Ukur (assessment) pencapaian perorangan dan per kelompok kerja
Dalam mempersiapkan operasi kilang baru RFCC diterapkan methoda khusus dan terbukti berhasil membangun ‘dasar pengetahuan untuk bertindak tepat untuk operasi RFCC itu’. [Fondasi – basic knowledge – paham detail teknologi unit yang terpasang dan cara pengoperasian yang benar – sesuai teknis untuk design unit itu] dan melatih kebiasaan atau pembiasaan mengoperasian unit – perorangan dan bersama regu – merupakan materi skill development.
Pelatihan sampai terbiasa untuk tugas memeriksa, mengontrol dan mengoperasikan unit dan peralatan – secara prorangan ataupun regu dinamai ‘skill development’. Kemampuan tersebut diuji dievaluasi (assessment), harus memenuhi strandard aman untuk tugas Commissioning, Start-Up dan Operasi Kilang Baru.
Best practices pelatihan dilakukan untuk pemula di unit itu. Training sampai siap mampu mandiri mengoperasikan kilang baru, mulai dari tahap Commissioning, Start-Up [CSU] dan normal operasi, termasuk menangani “in case of emergency”
Untuk info teknis prcess Unit yang confidential, tidak ditampil dalam website RNC ini. Bila diperlukan, dipersilahkan kontak via email.