TEAM OPERASI [TEAM CSU] KILANG BARU

TEAM COMMISSIONING STARTUP & OPERASI KILANG BARU

Training RFCC

Membangun “Team CSU – [Commissioning Start-Up & Operasi Kilang Baru] – yang terlatih untuk menjalankan semua peralatan kilang baru merupakan tantangan disetiap Proyek Unit kilang baru. Tujuan agar kilang bisa beroperasi secara baik, benar sesuai prosedur best practices operasi, lancar, aman dan stabil. Kilang beroperasi dan produksi sesuai spesifikasi agar bisa memenuhi kebutuhan pasar, pelanggan secara berkesinambungan

‘Semua peralatan baru, teknologi baru, unit proses baru, dijalankan oleh personil baru yang baru kenal alat baru yang tersebar di kilang. Team harus terlatih, bekerja secara kelompok (regu) dan bergilir, komunikatif, teliti, cermat berkesinambungan. Kemampuan kerja profesional”. Peralatan dan unit beroperasi aman, selalu preventive pantau adanya indikasi dini – agar tidak ada potensi kebakaran dan kerusakan karena dikelola jalankan secara baik. Semua Proses produksi lancar. 

Biaya Investasi akan lancar dibayar kembali bila kilang berproduksi dan berjalan kontinyu, efektif berkesinambungan. Para kontraktor, vendor serta licensor, turut yakin dan senang. Tenaga bantuan proyek akan segera pulang. Team CSU dan Operasi Kilang Owner yang akan menjalankan secara mandiri.pantau

Latihan Membangun Kemampuan Bertugas Rutin secara perorangan dan berkelompok. Rutinitas Skill Efektif Mengontrol (patroli) "Kondisi Proses, Sarana, dan Lingkungan Unit - Bisa mencegah Potensi Kerusakan dan gangguan operasi. Kepedulian bersama, komunikasi kondisi terkini harus tersebar merata antar pekerja yang bertugas.
OPERATION ACADEMY FOR OPERATOR PROJECT

Training disesuaikan Kemampuan Perorangan [Sesuai rutinitas tugas masa lalu ybs]

Pembekalan – Pelatihan Teori. Dimulai dari Tahapan pembekalan Teori untuk semua unit, atau masing masing unit. Pembekalan Teori berlaku mulai dari Unit Instalasi Tangki (Tank Farm Area), Dermaga, Sarana pengolah limbah, Unit dan Sarana Utilities di Utilities dan di Kilang, Unit Proses CDU, Unit Treating, H2 Plant dan Hydrocracker / ARHDM, CCR/Plat Forming, dan lain lain termasuk  FCC/RCC/RFCC. Kemampuan bercerita teknis- menguraikan dalam presentasi perorangan ataupun berkelompok. Hal demikian menjadi salah satu ukuran seberapa siap memaham teori yang diperlukan oleh yang bersangkutan.

 

Praktek Kerja Lapangan. Selanjutnya, Latihan Praktek lapangan dengan alat di unit sejenis guna terbentuk kemampuan kerja lapangan tanpa ragu, disesuaikan dengan bekal awal yang dimiliki pekerja. Di upgrade sesuai Teknologi yang dibangun. Pelatihan diprioritaskan di unit sejenis di Kilang Eksisting sebelum dirugaskan di Project.

Bangun Kerjasama Tim. Operasi Kilang hasil kerja bersama. Saling bantu, saling informasi sesama rekan kerja beregu ataupun antar regu, antar unit terkait, antar bagian serta tim support yang terlibat langsung atau tidak langsung operasi, seperti Tim Pemeliharaan, Logistik, Safety & Security, Perencana operasi arus minyak, Laboratorium dan tim lainnya.

 

Assessment kemampuan perorangan dan kelompok. Pada Setiap Tahapan berlatih dan dilakukan assessment (penilaian peningkatan kemampuan) dilakukan, diukur secara cermat. Ditingkatkan lagi sampai mencapai kemampuan siap untuk mampu bertugas area barunya.

Assessment Readiness Tugas di Area Project. Uji kemampuan (Assessment per-orangan dan secara tim) termasuk untuk handling involvement mengatasi problema peralatan / unit bila ada emergency. Pada saat menjelang Oil In, perlu simulasi Emergency besar “in case of fire” (kebakaran) secara bersama sama, Hal ini penting karena gagal operasi kerugian besar bagi project dan perusahaan

Training Persiapan CSU Unit

 

Contoh: Garis Besar Persiapan Training CSU RFCC / RCC / FCC

 

Perlu dipelajari seluruh team RFCC , antara lain:

  1. Kenal dan hafal Peralatan Perangkat Keras (Hard Ware Unit & Alat Tugasnya), tahap-1 dari gambar, tentang Peralatan Proses FCC/RFCC/RCC detail gambar, PFD, PI&D, Tata letak di Kilang dan siap presentasi menguraikan deskripsi alat secara benar.
  2. Belajar Process FCC/RFCC/RCC – Aplikasi RFCC di Kilang – Reaksi dan Kondisi operasi – Katalis dan Menjaga Kinerja Katalis
  3. Belajar Informasi Berbagai kendala operasi & trouble shooting RFCC/RCC/FCC dan kerusakan alat serta dampak ke operasi. 
  4. Diarea Tugasnya, Line up sarana RFCC/FCC/RCC, sesuai PFD, PI&D, Alur perppaan dan instrumentasi Lift Gas, Lift Steam, Purge Gas Line, Deaerasi perpipaan line berkatalis (DA/DG/DS Line Reactor/Regenerator) serta semua peralatan di field, mengikuti PFD dan PI&D
  5. Line up dan kenali semua system Katalis Hopper dan cara kerjanya.
  6. Pelajari dan berlatih Procedure Emergency Process – System Interlock Darurat Process secara perorangan beregu, serta lakukan simulasi cause and effect process.
  7. Pelajari Cara Operasi dan Cara mengatasi bila ada Kegagalan RE Besar : Bila MAB Failure – Bila WGC Failure
  8. Pelajari Cara Operasi dan mengatasi Kegagalan Utilitas: Bila Kegagalan Cooling Water – Bila Kegagalan Listrik Kilang – Bila Steam Failure
  9. Pelajari Cara Operasi dan mengatasi Bila MCB Pump Fraksionator Failure – Bila Feed Pump Failure
  10. Pelajari Cara Operasi dan mengatasi, Bila Kegagalan Slide Valve (Bergagai jenis masing masing terganggu) bagaimana?
  11. Pelajari Cara Operasi dan mengatasi Bila kegagalan Cat Cooler
  12. Pelajari Cara Operasi dan mengatasi Bila Kegagalan Udara Instrument – Bila kegagalan LiftGas, Lift Steam
  13. Pelajari Cara Operasi dan mengatasi Bila kegagalan COB
  14. Berlatih via Simulator  DCS RFCC berkali kali (minimum 7-8X) untuk SU, OPS, Trouble  Shooting, S/D, Emergency Shut Down dan ReStart-Up dan optimasi operasi berbagai mode produksi. 
  15. Pelajari Cara Operasi dan mengatasi serta Magang di per equipment di Unit  Sejenis (RFCC/FCC/RCC tempat lain)
  16. Lakukan Assessment Kemampuan Perorangan, Team Work termasuk handling emergency operasi.
  17. Simulasi “Start-up” di Ruang pakai PI&D dan Simulasi Operasi alat & Simulasi secara Team Unit Field vs DCS sambil dicermati dinilai oleh team Assessment / para senior Senior.
  18. Simulasi in case of trouble unit atau alat unit kilang bersama tim CSU lainnya di ruang. Simulasi pakai PI&D dan SOP
  19. Simulasi in case of fire bersama tim CSU lainnya.
  20. Dan lain lain.

Kilang Sejenis RFCC (RCC)

Bergantian tim berlatih (Training) beregu, dibangun basic / Dasar dasar pengetahuan teknis unit unit terkait, mulai dari unit paling upstream, unit tengah dan unit downstream seperti RFCC untuk semua pekerja. Berlatih agar bisa dan jadi terbiasa, karena rutin dipandu sampai mandiri dan berregu, terbiasa di unit sejenis untuk kilang barunya (Bagi operator project) di Project yad.

Kilang RFCC Baru

PLBC

Tahapan Persiapan

Selalu diperlukan tim start-up yang terlatih siap tugas untuk mengoperasikan unit kilang baru.

Tahapan Pelatihan disesuai latar dengan belakang ‘pengalaman’ manpower dalam organisani kilang baru dan dibangun kemampuan melalui pelatihan secara team work sesuai organisasi. Setiap tahap di uji pertumbuhan kemampuan atau assesment memalui presentasi perorangan / kelompok penguasaan atau pemahaman new hard ware di unit dan skill operasi versi best practices operasi.

Uji kesiapan dan keterlatihan perorangan dan secara team diuji via simulasi start-up untuk menjalankan alat dan unit kilang sebelum tugas untuk commissioning dan start-up kilang baru proyek.

Ingat, Asset baru kilang adalah investasi yang mahal, beresiko tinggi bagi perusahaan, bisa rusak atau terjadi kebakaran / ledakan bila hanya belajar teori tanpa praktek secara team work dilapangan.

Organisasi. Diawali dengan menyusunan organisasi (misal harus ada Tim Operasi unit proses, Tim Perencanaan Operasi, Tim Pemeliharaan Kilang, Engineering, Laboratorium, logistik dan Tim lain yang terkait), dilanjutkan dengan rekruitment manpower yang akan bertugas dan dilatih. Pelatihan sesuai struktur rencana tugas – beban kerja (rencana jabatan), kemudian dilengkapi tata kerja, sarana kerja yang diperlukan. Semua harus  siap sebelum kilang baru berjalan.

Dipilih nominasi personil penggerak menjadi pekerja penggerak di setiap level pekerjaan untuk setiap kelompok kerja di organisasi baru.  Pemimpinan kelompok dibangun untuk mampu melibatkan pekerja terkait dari unit / bagian lain – agar system yang disiapkan dapat bergulir menjadi suatu proses bisnis, kegiatan yang diinginkan. Diyakinkan kegiatan dapat bergulir menjadi suatu loop kegiatan periodik dan rutin seakan akan mandiri, tapi sebenarnya diawasi dan dibangun bertahap, per kelompok tugas dan secara sinergi dipantau arahnya – diarahkan menjadi periodik dan sistimatis – menuju sasaran dan kinerja yang telah direncanakan.

Tata waktu Pelaksanaan.

Pelaksanaan mempersiapan organisasi dan manpower untuk tugas commissioning, start-up dan operasi kilang sekitar 1.5-3.0 tahun (lama waktu yang diperlukan tergantung kompleksitas kilang dan pemilihan manpower yang tersedia).

4 KRADRAN PERSIAPAN CSU

Pelaksanaan persiapan paralel dengan proses pembangunan proyek kilang (2.5 – 4.5 tahun tergantung kompleksitas kilang dan cakupan luas kilang). Persiapan “harus selesai dan berakhir untuk siap tugas di project, 6 (enam) bulan” sebelum kilang tersebut commissioning dan start-up.

Ringkasan Persiapan Kebutuhan dan Persiapan CSU

Sebelum kilang baru melaksanakan kegiatan comissioning dan start-up dimulai, seluruh team dan lebih khusus bagi Team Operasi, Pemeliharaan, Engineering, Laboratorium dan team teknis lainnya perlu mengenali tempat kerja unit masing masing. Mengenal tataletak peralatan atau familiarisasi instalasi unit dan peralatan. Kemudian pendalaman detaail sesuai tugas masing masing.

Sebagian Tim dilibatkan untuk melakukan pemeriksaan hasil konstruksi versus gambar dan line-up seluruh peralatan dan perpipaan sesuai PFD / P&ID. Dokument peralatan kilang baru diteliti, dan disusun punchlist kekurangan lengkap yang dipasang atau perbaikkan agar operable.

Team baru harus mulai mempersiapkan semua kerja, dokument control, STK dan log-sheet operasi dan persiapan start-up saat Pre-Commissioning Unit Baru (dimulai 6 bulan sebelum commissioning dan start-up tersebut).

Pada saat familiarisasi 3-6 bulan tersebut, sebagian mengikuti training dari Kontraktor, Vendor, Process Licensor. Kontrak project biasanya memmasukkan klausul pelatihan mengenal fasilitas, persiapan operasi dan kesiapan HSSE peralatan Kilang.

Berjalannya persiapan selaras dan searah dengan pembangunan proyek itu dikendalikan oleh senior serta diukur progress per waktu agar tidak ketinggalan dengan progress proyek.

Hasil akhir untuk Suatu Proyek umumnya akan dinilai suksesbilamana kilang yang dibangun bisa berjalan lancar, aman berkesinambungan tanpa kendala, pada waktu yang direncanakan. Kilang baru bisa berproduksi memenuhi kebutuhan pasar sesuai rencana awal investasi proyek dan berkemampuan membayar biaya investasi yang telah ditanam sedini mungkin.

Proyek ada Resiko Besar. Perlu diantisipasi dini jauh hari sebelum CSU. Bilamana organisasi dan manpower tidak siap untuk tugas CSU Kilang Baru tersebut, maka hasil akhir proyek bisa dinilai gagal commissioning, gagal start-up dan gagal operasi pasca konstruksi

Faktor tertunda commissioning, start-up dan produksi yang terlambat, mungkin bisa terjadi. Disisi lain, faktor konstruksi, pemilihan dan pemasangan awal alat alat operasi tidak sesuai standard, kemudian “bisa rusak atau kebakaran yang merugikan perusahaan semakin besar. Bila pekerja yang ditugaskan terlatih baik, sebelum commissioning dan start-up, semua terdeteksi dini melalui punchlist dan uji coba lebih awal.

Management proyek bersama tim terkait harus meyakinkan semua persiapan dan pelaksanaan adalah terbaik disetiap waktu dan disetiap tahapan. Bisa diukur hasil atau kemajuannya per tahap sebelum Proyek mulai commissioning dan start-up.

PERSIAPAN ORGANISASI COMMISSIONING AND START-UP (CSU)

Konsep persiapan sederhana bisa digambarkan dalam bentuk 4-kwadran persiapan yang meliputi pembuatan dan penetapan Organisasi, Pembekalan manpower untuk siap tugas di proyek, konstruksi Kilang Baru Project dan Persiapan Material Supporting operasi dan pemeliharaan serta Sistim Pemeliharaan diterapkan.

Empat Kwadrant persiapan start-up merupakan hal mandatory harus ditindak lanjuti. Enam bulan sebelum Commissioning dan Start-up, ke 4 kwadrant tersebut harus telah siap untuk tugas dikilang baru, mencegah gagal persiapan & kurang matang kualitas persiapan.

Kwadrant-1: Memerlukan keputusan management puncak terkait rekrutasi pekerja baru dan perubahan organisasi

Kwadrant-2: Memerlukan persiapan pelatihan bertahap, lingkup teori, pelatihan pembentukkan kemampuan kerja dan keterlatihan atau Skill yang terukur, dilatih dikilang sejenis serta melalui proses penilaian kemampuan “knowledge & Skill yang diukur oleh senior dari unit terkait yang didelegasikan dinila mampu.

Kwadrant-3: Merupakan Lingkup Project dalam membangun Unit Kilang sesuai kontrak dengan performa standard International, sesuai best practices refinery world class.

Kwadrant-4: Merupakan persiapan tim project dan tim CSU Organisasi baru untuk mempastikan kesiapan material untuk operasi serta pemeliharaan kilang dan sitim pemeliharaan yang akan menyertai / mendampingi commissioning, start-up dan normal operasi selanjutnya.

Perlaksanaan persiapan diawali kwadrant-1 searah jarum jam. Semua persiapan harus terukur guna memastikan kemampuan untuk menjalankan kilang baru telah dipersiapkan secara terencana, matang.

Dalam start-up, tidak bisa dipungkiri akan diuji oleh ganguan awal, apakah faktor konstruksi yang ada kelemahannya atau faktor lain. Factor konstruksi diuji mulai dari tahap Precommisioning dan commissioning awal sebelum start-up.

Sedangkan untuk manpower dalam Organisasi Baru hanya melalui pelatihan dan pembentukan knowledge / pengatahuan teori dan pengenalan sarana yang dinbangun, diikuti pembentukkan kapabilitas operasi dan pemeliharaan (Skill Development) yang baik, teliti saat training dan magang dikilang serupa serta dilakukan asessment terhadap hasil pelatihan yang telah dimaksimalkan. Aspek material operasi bisa disiapkan. Back-up pola pemeliharaan bisa dibantu dari team unit sejenis diawal operasi.

Persiapan Pelaksanaan Training

Untuk memudahkan pembinaan team commissioning and start-up, perlu dilakukan pemilihan pekerja, pemilihan leader dan kader special task terlatih dipersiapkan khusus lebih dini – didahulukan dilatih khusus terlebih dahulu.

Bila level pekerja tersebut semua tersedia di similar unit, bisa dipilih, dipromosikan yang memiliki bakat dan berpengalaman khusus dari kilang unit lain tersebut untuk jadi kader pimpinan kelompok secara terbatas. Saat pelatihan akan terlihat yang berbakat.

Bila pekerja berpengalaman (3 tahun) tersedia, maka 30-50 % New Intake bisa dilatih sesuai tahapan diatas. Bagi pekerja baru, lama durasi pembentukan skill-kompetensi operasi akan terbantu melalui magang dikilang sejenis untuk waktu kerja yang > 3-6 Bulan. Semakin lama, dan apa lagi bila turut mengalai proses start-up di kilang sejenis denagn tempat tugas mendatang – akan terjadi percepatan pematangan skil awareness behavior pekerja baru tersebut.

Membangun kemampuan awal untuk kegiatan yang demikian merupakan seni management pelatihan tersendiri dalam mempersiapkan training membangun skill kompetensi / kemampuan para pekerja agar mencapai “Diatas Minimum standard khowledge / knowhow teknis, leadership sesuai levelnya dan membagun Skill secara perorangan dan kelompok – Pembiasaan Tugas Tugas Teknis Kilang. Skill development program bukanlah sebatas deliveri teori (kursus bahasa atau teori formal semata), tapi untuk membangun kemampuan para pengelolaan teknis kilang secara detail dan aman.

 

Proses Bisnis dan Support management

Merangkai proses bisnis kegiatan operasi kilang diawali dari – merancang tujuan akhir (SOW kegiatan akhir yang akan dan dikehendaki terjadi) yang diinginkan management, kemudian dirancang rangkaian tahapan kegiatan persiapan saat tahap akhir proyektahap pematangan menengah menuju akhir, tahap pasca awal menuju menengah dan kegiatan tahap awal. Kemudian diikuti Penyusunan Tata Waktu dari awal sampai tahap akhir menjadi, “merangkai kegiatan untuk membangun proses bisnis” diperlukan.

Setiap tahapan – diisi kegiatan pembelajaran dan persiapan agar tercapai kualitas per tahapan sebagaimana kilang eksisting yang telah ada. Semua harus terukur.

Health, Safety, Security and Enviroment

Pada suatu Refinery, sistim management pengelolaan hydrocarbon yang diproses, terkait aspek lingkungan perlu dibangun kegiatan rutin mendukung pengelolaan yang aman, sejalan dengan pembangunan new refinery tersebut.

Persiapan sejak rekruitment pekerja, pelatihan, assessment kesiapan bertugas per area asset kilang dan kemampuan mengatasi saat Emergency Terburuk (Emergency Response Plan – ERP dan Standar Operating Procedur), dilengkapi prosedur, perlu disosialisasikan, diadakan pelatihan, disimulasikan, disiapkan seksama dan diyakinkan mampu untuk diterapkan secara komprehensive. Hal demikian melibatkan top management setempat sampai semua pekerja dikilang dan organisasi pendukung kilang baru tersebut. Pelaksanaan umumnya setelah manpower pengisi organisasi lengkap dan pekerja telah terlatih serta proyek telah mendekati saat Commissioning dan Start-up. Evaluasi atas Uji ERP melalui simulasi ERP – sekaligus menguji semua sarana alat safety yang disediakan mampu bekerja baik, dan menguji keberfungsian peralatan dengan benar.

Hasil Akhir Persiapan Pelatihan

Semua Tahapan diatas disiapkan untuk mengamankan kinerja hasil proyek agar bisa terbukti beroperasi sesuai rencana investasi dan dapat memberi hasil terbaik untuk bisa dipertanggung jawaban. Tahap ini penting mengingat biaya investasi proyek kilang sangat sangat besar dan beresiko tinggi. Bila konstruksi sarana kilang benar dan baik, organisani efektif, persiapan pelatihan berjalan persiapan baik, pelaksanaan dilaksanakan dengan baik dan efektif dan semua harus diukur sesuai standar / lolos minimal requirement, maka semua pelaksanaan commissioning, start-up, operasi perdana kilang baru akan lancar serta alih operasi dari kontraktor akan berjalan lancar.

TAHAPAN PELAKSANAAN TRAINING – Sesuai dengan latar belakang (dan Kemampuan) peserta

Level-0 sampai Level-4 (Lihat Gambar)